Pahami 5 level ini dalam organisasi!

 


Ada 5 level fungsi dalam organisasi:

1. Teknis

2. Taktis

3. Strategis

4. Ideologis

5. Filosofis


Penjelasan:

1. Teknis

Ini level para pekerja, magang, anggota muda, staf, cleaning servis, tukang, dan buruh. Ini level yang sangat sedikit menggunakan skill generalis ataupun kepemimpinan.

Level ini bekerja pada skop fisik rutinitas, yang mana tidak terlalu perlu fikiran namun lebih memerlukan tenaga. Resiko sangat kecil, namun beban pekerjaan sangat berat. Tanggung jawab kecil, namun tekanan besar.

Pelaku teknis bekerja atas perintah pelaku diatasnya (taktis). 

2. Taktis

Level para mandor, pegawai senior, anggota penuh, supervisor, dan manajer. Ini level yang membutuhkan skill generalis sekaligus keterampilan menjurus secara kombinasi. Level ini juga mesti mampu naik ke top manajemen di suatu waktu dan turun ke down manajemen di waktu lain.

Level ini bekerja pada skop fikiran dan fisik  memiliki tanggung jawab dan beban yang seimbang.

Pelaku taktis membuat tugas untuk pelaku teknis yang mana juga merupakan terjemahan dari perintah pelaku diatasnya (strategis)

3. Strategis

Merupakan level direktur, pemilik saham, kepala kantor, ketua organisasi, presiden, dsb. Level yang disematkan pada pimpinan yang membutuhkan skill generalis sangat tinggi namun hampir tidak membutuhkan skill keterampilan yang menjurus.

Level ini bekerja pada skop fikiran. Memiliki tanggung jawab yang paling besar namun beban kerja paling sedikit. Pelaku strategis mengatur organisasi pada tahap top manajemen.

4. Ideologis

Merupakan level owner, motivator, dewan penasehat, ketua, presiden. Level ini menentukan arah organisasi/negara/perusahaan, merumuskan tujuan, membangun karakter organisasi, dan sebagainya. Kebijakan-kebijakan strategis diambil berdasarkan pemahaman/kepercayaan/ideologi dari prlaku ideologis.

5. Filosofis

Level tertinggi yang diduduki oleh para guru, penasehat spiritual, perintis, filsuf, pemikir besar, dan sebagainya. Hasil dari ideologis (level dibawahnya) berasal dari bahan baku yang diciptakan oleh pelaku filosofis.


Contoh:

Level filosofis: Tokoh filsuf menyatakan manusia merupakan makhluk sosial yang harus hidup bersama-sama, lalu merumuskan tatanan kehidupan manusia dan membentuk negara.

Level ideologis: Berdasarkan pernyataan filsuf bahwa manusia seharusnya bernegara, maka tokoh ideolog bercita-cita, beraspirasi, berkebesaran membangun negara yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Dibangun ideologi keadilan dan kesejahteraan sosial. Dimana kesejahteraan harus didahulukan daripada prestasi.

Level strategis: Kepala negara membuat kebijakan pembangunan nasional untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial yang terumuskan sebagai ideologi oleh para ideolog.

Level taktis: Para kontraktor membangun jembatan

Level teknis: Para tukang bekerja mengaduk semen, mengangkat batu, mengecor tiang untuk membangun jembatan yang dirancang oleh oelaku taktis.


Contoh (2):

Level filosofis: filsuf menyatakan manusia berhak menentukan hidupnya

Level ideologis: ideolog menyuarakan pantang menyerah kalau dilawan, pantang tidak membalas kalau diserang

Level strategis: menumpuk anggaran ke angkatan udara karena musuh lemah di bidang angkatan udara. Menahan jalur perdagangan ke daerah musuh.

Level taktis: memutuskan menyerang pada malam hari, menyerang bandara terlebih dahulu, kemudian menyerang gudang persenjataan.

Level teknis: mengendarai pesawat untuk menjatuhkan bom dan menembak musuh.

Postingan populer dari blog ini

PUING DINDING

GUNUNG SAGO VIA KAYU KOLEK (SIKABU)

KUNCI PERUBAHAN INDONESIA